★"Mmmhh...“Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. “Tapi Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,” ★
|
Suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua
istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat
sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap
dirumah kami. Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan
buat beli oleh-oleh.
Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni
Tati berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan.
Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih tepatnya kubilang anggun karena
orangnya cenderung diam dan sangat religius.
Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Uni
jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena
waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman
Safari
Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor
yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke
Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Uni jalan-jalan
misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua.
Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan
berdua Uni karena orangnya pendiam. Akupun menduga Uni pasti nggak mau. Tapi
tanpa dinyata ternyata Uni menyetujui usul istriku. cerita janda.
Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok
Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol.
Sementara menunggu Uni yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah
menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi.
Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku
menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Uni Tati
sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku
tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Uni.
Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.
Kuatur jebakan untuk memancing Uni. Aku buru-buru mandi membasuh badan
dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Uni dari olahraga
paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Uni memasuki
pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit.
Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci. Aku berlalu
menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Uni. Aku masuk
kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela
kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas. cerita janda.
Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi.
Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Uni melewati kamarku dengan harapan dia
melihat tubuh dan juniorku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan
petualangan ini.
Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang
basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari
kehadiran Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu
kets melintas kamarku. Aku yakin Uni pasti melihat tubuhku yang polos dengan
junior yang tegak berdiri.
Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang
sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti
didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan
berpura-pura tak tau kalo ada orang. Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku
merencanakan sensasi berikut. cerita janda.
Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar.
Aku pura-pura kaget menyadari ada orang. “E..eee…maaf Uni, aku kira nggak ada
orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu. Aku
tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Uni terdiam
memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.
Dengan tenagnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Uni dan sekali
lagi memohon maaf.
“Maaf ya Uni, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu
dirumah ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.
Tiba-tiba seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sambil berkata
“i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar belakang yang
diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana
pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas mengetok pintu kamar Uni.
“Ada apa Andy,” ujar Uni setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak
berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak
menyiakan kesempatan. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah
ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung. cerita janda.
“Nggap apa-apa, cuma Uni malu hati, sungguh Uni malu melihat kamu
telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan nggak
sengaja, apa lagi Uni kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang
tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.
“Sejujurnya Uni tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Uni
malu, tanpa sadar Uni terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Uni sudah lama tidak
melihat seperti itu jadi Uni seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat
tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi nggak tega. Kudekati Uni dan
kuberanikan memegang pundaknya seraya menenangkannya.
“Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.” Melihat
reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul
pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa
sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja.
Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk
saat Uni sudah berdiri didepanku. Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya
diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku.
Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos
bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya. cerita
janda.
“Jangan Ndy…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun
pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Dan usaha
kedua Uni sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa
perlawanan. Kucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian
depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu
sebelah kiri. Uni menggeliat.
Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari
desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap
diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa
yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja
dengan apa yang kulakukan terhadapnya.
Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya,
kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Uni diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur.
Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Uni masih diam. cerita janda.
Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke
telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan
gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun lagi
ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya hujilat-jilat terus sampai keujung
jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Uni yang putih bersih sangat
membangkitkan gairah.
Kukangkangkan kakinya, uni masih diam saja. Tapi kuamati matanya
terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan
sapuan lidahku di bibuir vagina dan klitorisnya Uni tiba-tiba berteriak ,”
Ahhhhhhhh……..”
“Kenapa Uni….Sakit?,” tanyaku. Uni hanya menggeleng. Dan aktifitas
jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba
dia meraung..”Andyyyyyyy… ayo Andy….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Andy
tuntaskan….Uni udah nggak tahan,” katanya. cerita janda.
Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki
kedua pahanya dan kutusukkan juniorku kelobah surganya yang sudah basah kuyup.
Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret
kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot
pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Uni semakin menggelinjang.
Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu
baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin
cepat dan kencang. Uni meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya,
bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya. Semua itu dilakukan dengan
lebih banyak diam.
Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan
panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas
tubuhnya. Tiba-tiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi
tanganya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,”
suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.
cerita janda.
Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy
keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan Junior ku yang sempat
terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa
pinggulku. Aku rasa kali ini Uni agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa
banyak reaksi Uni menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang
meringis keenakan.
Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut,
cepat-cepat kucabut dari vagina Uni dan kugencet batang juniorku sambil
menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur tubuh
Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnyapun belepotan cairan putih
kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Uni bagkit mengambil
tisu dan menyeka badan serta mukanya. cerita janda.
“Andy…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Uni rasakan,” kata
wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.
Dengan persetujuan Uni, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal
ke Ancol karena Uni nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta
yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua
sessi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Uni.
Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan,
permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat
buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma
saat punyaku ada didalam vaginanya. cerita janda.
“Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku
rasakan selama bersuami. Suamiku itu adalah pilihan orang tua dan selisih 20
tahun dengan Uni. Sampai Uda meninggal, Uni tidak pernah merasakan kenikmatan
sexual seperti ini. Sebetulnya Uni masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah
ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Uni sebagai kepala bagian membuat
banyak pria menjauh.”
